Entah sudah berapa minggu bertebaran berita dan foto-foto tentang pembantaian Rohingya diberbagai media. Penzaliman etnis minoritas muslim ini terindikasi sebagai tindakan "pembersihan etnis" yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar secara legal. Selama bertahun-tahun di teror, penderitaan Rohingya sangat memilukan. Terjadi pemenggalan massal, ada yang dibakar hidup-hidup, anak kecil dibantai dan ratusan perkampungan dibakar. Kendati beberapa pihak menyatakan bahwa peredaran informasi itu sebagian besar adalah Hoax. Namun situasi…
Indonesia terpilih menjadi Negara Tamu atau Guest Country dalam Festival Europalia di Brussel, Belgia, yang akan berlangsung pada Oktober 2017 hingga Januari 2018. Salah satu tema utama dalam pameran Europalia adalah ‘Archipel’ yakni kepulauan atau tepatnya maritim. Perahu merupakan satu simbol yang terpenting dari dunia maritim di Asia Tenggara, khususnya di Nusantara. Perahu juga mewakili teknologi yang awal mulanya dibawa oleh para diaspora Austronesia dari daratan Asia Tenggara, mulai dari Taiwan hingga hampir dari setengah belaha…
Pesatnya laju pertumbuhan kota Makassar menyebabkan perluasan fungsi lahan semakin bertambah tiap tahun hingga ke pinggiran kota. Tamangapa, Antang, salah satu wilayah pinggiran kota yang selama ini dikenal warga Makassar sebagai lokasi pembuangan sampah (TPA) kota, kini telah menyatu dengan ribuan ternak sapi yang dikembangkan warga setempat. Minimnya lahan untuk peternakan ideal serta penataan ruang TPA yang semrawut mengakibatkan sampah yang menggunung dikawasan itu malah dijadikan warga sebagai tempat makan bagi ribuan sapi. Di…
Pembuatan perahu Sandeq atau perahu buatan tukang perahu khas suku Mandar Sulawesi Barat berbeda dari pada etnis ‘saudaranya’, yaitu Bugis dan Makassar selain sandeq , buatan lepa-lepa (sampan) berbeda. Lepa-lepa yang ada di mandar ukurannya kecil, kayunya tipis, dan lebih laju. Lepa-lepa di daerah lain cenderung ukurannya besar, berat, kayunya tebal dan agak lamban. Penggunaan perahu bercadik ukuran kecil, perahu sandeq bisa dioperasikan di semua lingkungan perairan baik dipesisir pantai maupun dilautan yang lepas dengan ombak dan a…
Lima abad silam, kedatangan 40 laskar asal Bugis menggunakan perahu pinisi ibarat saudara jauh dari pihak Puri Pemecutan, Badung, Bali, yang tengah berkuasa saat itu. Kedatangan mereka bertepatan dengan masa-masa sulit ketika berlangsung peperangan di antara raja-raja di Bali dan masa pendudukan kolonial Belanda (VOC). Di Pulau Serangan, ulama asal Bugis itu diterima baik oleh pihak Kerajaan Pemecutan dan menjadi sebuah persaudaraan Islam-Hindu yang nyata hingga hari ini. Toleransi dan sikap saling menghormati di antara warga Hindu dan …
Diperkirakan sekitar tahun 1500 – 1600 sudah ada terjalin kontak sosial antara orang-orang Bugis dan Bali. Dalam literatur Johny A. Khusyairi, Abd. Latif, dan Samidi di Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga Surabaya di telusuri proses migrasi orang-orang Bugis-Makassar ke Bali Utara. Berdasarkan tradisi dan sejarah lisan, mereka sudah berada di Bali Utara sejak abad ke-17. Mereka bermukim di Kampung Bugis Buleleng, Penyabangan, Celukan Bawang, dan Sumberkima. Proses migrasi didorong oleh persoalan poli…
Enrekang adalah sebuah wilayah terletak di selatan Tana Toraja Sulawesi Selatan, dengan kontur tanah datarannya yang tinggi. Di Enrekang inilah terdapat desa kecil yang populer bernama Bone-Bone, desa kecil yang dinominasikan sebagai “Desa terbaik Nasional” lantaran aturannya yang unik yakni mengharamkan rokok di wilayah pedesaannya. Di Indonesia, kebiasaan merokok hampir menjadi budaya di masyarakat, terutama di pedesaan. Namun, di Desa Bone-Bone, kebiasaan itu tidak berlaku. Budaya merokok dilarang keras di Desa Bone-Bone dan menjadi …
Suku Korowai dikenal sebagai manusia pohon, baru belakangan ini mulai untuk membiarkan orang luar cukup dekat untuk bisa melihat kebiasaan hidup mereka yang masih primitif. Korowai adalah salah satu dari banyak suku yang membedakan diri terutama seni arsitekturnya. Mereka membangun rumah di pohon-pohon tinggi 30 hingga 50 meter dari permukaan tanah. Mereka hidup sederhana dalam masyarakat unit keluarga yang luas. Makanan utama adalah ‘sagu’ dari pohon sejenis palem. Para pria pergi berburu sehingga ikan dan hewan buruan sering menjadi menu …