Indonesia terpilih menjadi Negara Tamu atau Guest Country dalam Festival Europalia di Brussel, Belgia, yang akan berlangsung pada Oktober 2017 hingga Januari 2018. Salah satu tema utama dalam pameran Europalia adalah ‘Archipel’ yakni kepulauan atau tepatnya maritim.
Perahu merupakan satu simbol yang terpenting dari dunia maritim di Asia Tenggara, khususnya di Nusantara. Perahu juga mewakili teknologi yang awal mulanya dibawa oleh para diaspora Austronesia dari daratan Asia Tenggara, mulai dari Taiwan hingga hampir dari setengah belahan bumi di kawasan Asia Pasifik dengan menggunakan perahu bercadik.
Dengan perahu bercadik itu nenek moyang bangsa Indonesia diperkirakan telah mengarungi samudera ketika bangsa-bangsa besar lain di dunia belum melakukan itu.
Sampai saat ini perahu tradisional masih digunakan para pelaut di Indonesia untuk berbagai kepentingan ekonomi, seni budaya dan wisata. Perahu tradisional juga masih digunakan sebagai alat transportasi di beberapa kawasan di Indonesia bagian Timur dan Barat, kendati sudah banyak mengalami modifikasi yang menggunakan mesin motor.
Pada tema Archipel di pameran seni budaya Europalia di Belgia, tim Kebudayaan Indonesia merencanakan program agar perahu tradisional menjadi simbol yang bisa merepresentasikan perjalanan sejarah bangsa Indonesia, mulai dari migrasi nenek moyangnya Austronesia sampai budaya maritim di Nusantara yang menggunakan perahu.
Akan ditampilkan berbagai dokumentasi dimasa era perdagangan internasional Nusantara dengan hubungan dagang India dan China. Dokumentasi tentang kejayaan berbagai kerajaan di Indonesia memanfaatkan maritim untuk perdagangan, kontrol politik dan juga militer, seperti Kerajaan Sriwijaya yang menguasai Selat Malaka hingga masa Kerajaan Majapahit yang mampu mengontrol kawasan yang luas di Kepulauan Nusantara.
Untuk mendukung presentase sejarah evolusi peradaban maritim nusantara, tim kebudayaan Indonesia menghadirkan satu jenis perahu kuno dari Sulawesi Selatan yaitu Padewakang yang diproyeksikan khusus sebagai simbol maritim nusantara.
Perahu Padewakang yang akan dibawa itu dibangun di Bulukumba dalam pengawasan ahli Maritim asal Jerman, Horst Liebner. Mengingat jenis perahu Padewakang terbilang nyaris punah maka desainnya dirancang seakurat mungkin sebagaimana fitur aslinya. Properti pendukung perahu seperti tali dan layarnya dibuat khusus di tanah Mandar Sulawesi Barat.
Selain memboyong perahu Padewakang, Indonesia juga akan memamerkan berbagai produk seni budaya yang berhubungan dengan masa perkembangan peradaban maritim nusantara yang sudah terbentuk ribuan tahun sebelum masehi.
Selain memboyong perahu Padewakang, Indonesia juga akan memamerkan berbagai produk seni budaya yang berhubungan dengan masa perkembangan peradaban maritim nusantara yang sudah terbentuk ribuan tahun sebelum masehi.
Referensi : kabare.co
0 Comments