SUKU KOROWAI, SUKU POHON PAPUA


Suku Korowai dikenal sebagai manusia pohon, baru belakangan ini mulai untuk membiarkan orang luar cukup dekat untuk bisa melihat kebiasaan hidup mereka yang masih primitif. Korowai adalah salah satu dari banyak suku yang membedakan diri terutama seni arsitekturnya. Mereka membangun rumah di pohon-pohon tinggi 30 hingga 50 meter dari permukaan tanah. Mereka hidup sederhana dalam masyarakat unit keluarga yang luas. Makanan utama adalah ‘sagu’ dari pohon sejenis palem. Para pria pergi berburu sehingga ikan dan hewan buruan sering menjadi menu utama hidangan mereka.

Keberadaan suku korowai baru ditemukan sekitar 30 tahun yang laludi pedalaman hutan Papua yang saat itu masih berpopulasi sekitar 3000 orang. Mereka hidup terisolasi, bahkan sampai tahun 1970, mereka tidak mengetahui keberadaan setiap orang selain kelompok mereka. Korowai adalah salah satu dari beberapa suku Papua yang tidak memakai koteka, ciri khas suku pedalaman Papua. Orang-orang dari suku ini melindungi penis mereka dengan cara “didorong” ke dalam skrotum, dan pada kulit yang menonjol, terikat erat oleh tali dari daun hijau dan wanitanya mengenakan rok pendek yang terbuat dari serat batang pohon sagu. (papuatrekking.com). Saat ini, suku Korowai mulai memahami hubungan sosial dengan para pendatang yang semakin banyak berkunjung ke tempat mereka.

papua di new guinea tidak diketahui dunia luar sampai awal abad ke-21 dan sekarang telah menjadi objek wisata paling terkenal di dunia internasional. Di sisi lain, isolasi yang selama ini dialami telah membantu suku-suku pedalaman ini untuk melestarikan adat istiadat asli dan gaya hidup mereka. Namun karena jumlah wisatawan yang semakin besar datang ke tempat ini, jalan dan fasilitas pun dibangun yang pada akhirnya akan merubah tatanan sosial masyarakat.

Post a Comment

0 Comments