Sejak abad XIV, kabupaten Enrekang dikenal dengan nama MASSENREMPULU yang artinya daerah pinggiran gunung atau menyusur gunung. Sebutan Enrekang berasal dari kata ENDEG yang artinya NAIK DARI atau PANJAT merupakan asal mulanya sebutan ENDEKAN. Sedangkan versi lain mengatakan bahwa kata ENREKANG berasal dari bahasa Bugis yang berarti daerah pegunungan. Penamaan itu lantaran lokasi kabupaten Enrekang ± 85 % dari seluruh luas wilayah dikelilingi oleh gunung dan bukit yang membentang di sepanjang wilayah kabupaten Enrekang dengan luas wi…
Betapa memprihatinkan kondisi Ariyanti Buratasik (16) warga Lorong 11 Jalan Abdullah Daeng Sirua, Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan menderita lumpuh layu. Yanti sapaan sehari-hari merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Herman Pasaurang dan Desi Yakub. Ayahnya bekerja sebagai buruh kapal. Sementara ibunya adalah seorang pemulung. Alasan Agustin yang secara khusus merawat Yanti, lantaran Desi Yakub masih mengurus dua orang adik Yanti. Anak kedua duduk di Sekolah Dasar (SD). Dan an…
Seekor buaya muara tertangkap di Desa buku kec. Mapilli kab. Polman Sulawesi Barat. Buaya itu ditangkap warga pada hari rabu 7 Maret 2018. Warga sekitar bantaran sungai mulai resah ketika buaya besar itu mulai muncul di sekitar pemukiman sejak jam 9 malam. Setelah berjaga-jaga, akhirnya jam 5 sore, buaya itu berhasil ditangkap hidup-hidup oleh sekelompok petani tambak. Buaya itu berukuran panjang 4 meter lebih. Setelah sekian tahun, sejak seorang anak kecil jadi mangsa buaya, warga sekitar bantaran sungai di Polman selalu waspada jika …
Video : Faisal Ahmad Saputra
Polda Sulsel membuka posko aduan bagi jemaah umrah Abu Tours, di Mapolda Sulsel jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Senin (12/2/2018). Posko ini dibuka guna menampung laporan warga yang menjadi korban travel haji dan umrah tersebut. Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani menghimbau seluruh jemaah Abu Tours yang merasa dirugikan dapat datang langsung melapor ke posko pengaduan. “Seluruh masyarakat yang merasa dirugikan dan dikecewakan, yang dijanji diberangkatkan tapi tidak jadi, silahkan melapor ke tim penyidik Subdit II D…
Oleh : Shaifuddin Bahrum Setelah Unesco (badan dunia untuk urusan kebudayaan) menetapkan sejumlah Budaya Tak-Benda menjadi Warisan dunia yang harus dilindungi maka tibalah giliran Perahu Pinisi melewati penilaian dan persidangan yang rumit di Sidang Tahunan Unesco di Kota Jeju, Korea Selatan pada 4-6 Desember 2017. Untuk sampai ke persidangan di Jeju. Pinisi telah melakukan perjalanan panjang untuk mendapatkan predikat Warisan Dunia ini. Perjalanan itu dimulai pada tahun 2010 ketika Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata melalui Balai Pe…