Sejarah mencatat, perang Trunajaya melawan Mataram dan Kompeni (1670-1679) ternyata melibatkan prajurit-prajurit Bugis- Makassar. Dua bangsawan dari Kerajaan Gowa-Tallo, Karaeng Galesong dan Daeng Naba, berada di dua kubu yang berbeda. Karaeng Galesong membantu Trunajaya, sedangkan Daeng Naba yang ”menyusup” kedalam kesatuan Kompeni-Belanda menopang kekuatan Mataram. Galesong yang bernama lengkap I Maninrori Karaeng Galesong adalah satu di antara sekian banyak bangsawan Bugis- Makassar yang pergi dari negerinya karena tidak puas atas pene…
MENINJAU KEMBALI PERAN ARUNG PALAKA DARI ORANG BUGIS DAN PAHLAWAN BAGI ORANG BUGIS (Muhammad Ihsan Harahap) DI bulan Desember ini, 350 tahun yang lalu, suasana tegang masih menyelimuti hati setiap orang di Benteng Somba Opu. Sebuah perjanjian yang sangat penting bagi Kerajaan Gowa-Tallo baru saja ditandatangani sebulan sebelumnya, tepatnya pada 18 November 1667. Perjanjian yang dikenal sebagai Perjanjian Bungaya itu terpaksa disetujui oleh pihak Kerajaan Gowa-Tallo setelah berkonflik dengan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie ) selama…
MASUKNYA ORANG-ORANG BUGIS MEMBANGUN KAWASAN DI BENUT PONTIAN JOHOR 1849 M Sejarah Benut, yang mula-mula terletak di s uatu tempat yang sekarang dikenal sebagai Kampung Lama, Parit Rambai, telah ditelusuri sebahagian kawasannya sebelum tahun 1760 oleh seorang Melayu Riau yang bernama Dato’ Muin bin Dato’ Sura. Setelah itu dibuka Kampung Sungai Pinggan yang terletak ke hilir. Pada tahun 1849 sewaktu pendeta asal Perancis Pierre Favre melawat wilayah itu, ia hanya menemukan dua kampung di wilayah itu. Tetapi pada tahun 1870 seoran…