DUKUNGAN PEMPROV SULBAR ABSURD, SANDEQ RACE 2017 TERANCAM BATAL


Informasi perhelatan Sandeq Race 2017 yang sudah didengungkan sejak awal tahun 2017 menjadi simpang siur dan diduga terancam batal. Even Sandeq race 2017 yang rencananya digelar bertepatan dengan peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI tahun 2017 menggandeng provinsi Sulawesi Selatan kini seperti "pungguk merindukan bulan'.

Ketidakjelasan even bergengsi masyarakat Sulbar ini disebabkan karena belum ada kejelasan dukungan dan sokongan anggaran dari pemerintah provinsi Sulawesi Barat.
Horst H Liebner selaku panitia penyelenggara mengatakan pihaknya belum mendapat kepastian terkait dukungan dana pemprov Sulbar, padahal dari jauh hari, berbagai persiapan kelengkapan acara telah diadakan hingga ke tahap promosi.

Didampingi bendahara kegiatan, Mr Jinal Patel keduanya mengeluhkan lambannya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar merespon perkembangan even itu. Menurut Horst, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar telah menjanjikan dukungan pemprov Sulbar. Namun hingga mendekati jadwal pelaksanaan, belum nampak sama sekali keseriusan pemerintah sesuai janji gubernurnya. 

"Jangankan uang, pihak pemerintah yang kami ajak bicara semuanya tidak nyambung, ada yang mengaku tidak tahu, ada juga yang pura-pura bodoh,” ujar Horst kesal.

Biaya perhelatan Sandeq Race membutuhkan dana Rp2 miliar dan sudah diajukan melalui proposal. Usulan anggaran itu pun dimasukkan kedalam anggaran Dinas Pariwisata Provinsi Sulbar sebesar Rp 1 miliar. Namun ironisnya, anggaran yang semestinya harus siap bulan Juli,  belakangan malah dialihkan pada kegiatan lain.  

Hal itu membuat pihak penyelenggara menjadi bingung disaat semua persiapan sudah mendekati jadwal pelaksanaan dan kebutuhan dana operasional semakin mendesak. Kekuatan dana yang bersumber dari donatur pun tidak mungkin bisa diandalkan.

Menurut Horst, pihak pemerintah menginginkan pelaksanaan Sandeq Race bisa diundurkan ke bulan September untuk menyesuaikan anggaran. Namun, menurut Horst pelaksanaan Sandeq Race tidak akan menjamin karena sulit mengorganisir sebagian besar peserta yang berprofesi nelayan. Mereka jelas lebih memilih melaut mencari ikan yang mulai melimpah di bulan September.

Tidak seriusnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mendukung perhelatan budaya baharinya yang sangat bergengsi ini jelas sudah bertolak belakang dengan rencana fokus pada program pengembangan pariwisatanya. Dilansir di Tribun Online, Gubernur terpilih Sulawesi Barat 2017, Ali Baal Masdar (ABM) pernah menyatakan "Saatnya Sulbar lima tahun ke depan menonjolkan pariwisatanya, kalau selama ini Sulbar tenggelam dengan hal itu, maka saat ini kita perlihatkan bahwa di Sulbar tidak ketinggal persoalan potensi wisata," kata ABM dalam rilisnya. ABM bahkan sesumbar akan membangkitkan perhelatan Sandeq Race yang menargetkan rute pelayarannya tidak hanya di Sulbar tapi sampai ke Bali. 

Jika dikaitkan dengan kenyataan yang terjadi, pernyataan itu hanya sebuah bentuk kepercayaan diri yang absurd.


(Referensi : parepos.co.id)

Post a Comment

0 Comments