Program Internet Rakyat : Pembunuh Provider Swasta

 


Cahayaditama — Di era digital yang mulai familiar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, akses internet sudah menjadi kebutuhan dasar dalam setiap lapisan masyarakat. Namun sejauh ini pemerataan fasilitas internet belum sepenuhnya menjangkau wilayah Indonesia secara menyeluruh. Internet masih timpang disaat pembangunan nasional diprioritaskan bagi pengembangan desa, UMKM, dan pelestarian budaya lokal.

Dalam celah inilah keberadaan Internet Rakyat memperoleh relevansinya. Ia muncul sebagai alternatif di tengah penyedia layanan internet komersial yang cenderung berorientasi pasar. Internet Rakyat membawa gagasan bahwa akses digital seharusnya dipandang sebagai hak warga, bukan semata komoditas. 

Dengan tarif murah dan daya jangkau yang mampu menembus wilayah terpencil, Internet Rakyat menciptakan ruang informasi yang adil dan merata. 

Apa Itu Internet Rakyat?

Program Internet Rakyat adalah layanan akses internet berkecepatan tinggi dengan tarif terjangkau yang dikembangkan oleh PT Solusi Sinergi Digital Tbk (SURGE) bekerja sama dengan mitra teknologi internasional menggunakan teknologi 5G Fixed Wireless Access (FWA). 

Layanan ini menggunakan frekuensi 1,4 GHz dengan sistem Open Radio Access Network (Open RAN), yang memungkinkan distribusi jaringan internet tanpa perlu infrastruktur kabel serat optik yang mahal. 

Internet Rakyat menyediakan paket internet hingga kecepatan 100 Mbps dengan biaya yang sangat kompetitif (sekitar Rp100.000/bulan) dan kuota tanpa batas, dengan biaya pemasangan gratis — mempermudah konektivitas untuk rumah tangga, pelajar, mahasiswa, pekerja jarak jauh, dan pelaku usaha kecil menengah. 

Mengapa Internet Rakyat Diperlukan?

Akses internet yang merata menjadi alat penting bagi pengembangan ekonomi dan sosial setiap desa seluruh Indonesia. Di banyak wilayah pedesaan, sinyal dan akses masih menjadi tantangan besar, sehingga membuka peluang digitalisasi ekonomi bagi pelaku UMKM, pelajar, dan masyarakat umum. 

Dengan tersedia layanan internet murah:

Pelajar dan mahasiswa dapat belajar daring tanpa hambatan kuota mahal.

UMKM desa dapat memasarkan produk melalui platform digital dan e-commerce, membuka pasar baru bagi produk lokal seperti kerajinan, pangan lokal, dan budaya kuliner.

Masyarakat desa dan wilayah pelosok bisa mengakses layanan publik yang kini banyak berbasis digital (pendaftaran, informasi kesehatan, pendidikan, dll).

Peran Desa dan UMKM dalam Ekosistem Internet Rakyat

Desa-desa menjadi pionir transformasi digital ketika akses internet murah hadir secara massal. Dengan koneksi yang stabil dan cepat:

UMKM lokal, seperti kerajinan tenun, produk pangan khas desa, hingga seni budaya, dapat berkompetisi di pasar nasional dan global.

Promosi pariwisata berbasis budaya lokal semakin mudah melalui konten kreatif di platform digital.

Pendokumentasian adat istiadat dan tradisi dapat dilakukan oleh generasi muda desa, memperkuat warisan budaya dalam bentuk media digital, video pendek, atau blog naratif.

Internet bukan hanya akses teknologi — tetapi ruang ekspresi budaya lokal dan ekonomi rakyat dalam satu platform digital.

Siapa Pencetus dan Penggerak Program Ini?

Program Internet Rakyat menjadi topik hangat karena keterkaitan dengan tokoh nasional, yakni Hashim Djojohadikusumo, yang dikenal sebagai tokoh bisnis nasional dan adik dari Presiden RI Prabowo Subianto. Perusahaan yang berada di bawah naungannya memiliki peran signifikan dalam pengembangan layanan ini di Indonesia.

Peluncuran ini turut disaksikan oleh pejabat dari Kementerian Komunikasi dan Digital, menunjukkan dukungan pemerintah terhadap pemerataan akses digital di seluruh wilayah tanah air, termasuk di desa terpencil. 

Bagaimana Internet Rakyat Diterapkan di Lapangan?

Implementasi Internet Rakyat mengikuti beberapa strategi penting:

Pembangunan infrastruktur 5G FWA di daerah yang selama ini belum terjangkau jaringan kabel optik.

Kerja sama dengan distributor lokal untuk mempercepat instalasi dan dukungan layanan pelanggan.

Pemberdayaan masyarakat melalui Wi-Fi di ruang publik, seperti balai desa, sekolah, dan pusat UMKM.

Pendekatan yang inklusif, menjangkau wilayah perkotaan hingga pedesaan terpencil. 

Manfaat Bagi Desa, UMKM, dan Budaya Lokal

Layanan Internet Rakyat bukan sekadar soal akses digital, tetapi juga membuka pintu:

Untuk UMKM desa melakukan transaksi online dan memasarkan produk lokal.

Bagi seniman dan penggiat budaya untuk mengabadikan dan menyebarkan tradisi melalui media digital.

Menumbuhkan generasi kreatif yang memahami teknologi sekaligus menjaga akar budaya.

Memperluas literasi digital masyarakat desa, sehingga peluang kerja dan usaha meningkat.

Dengan kata lain, Internet Rakyat menjadi jembatan antara kemajuan teknologi dan kearifan budaya lokal, serta menyokong ekonomi berbasis digital yang inklusif.

Post a Comment

0 Comments