Awal Munculnya Kerajaan Makassar yang masih Misterius


Sejarah berdirinya kerajaan Makassar(Gowa-Tallo), sampai sekarang belum dapat diketahui dengan pasti. Lontara-lontara di Gowa yang menerangkan tentang waktu permulaan berdirinya kerajaan itu hanya disebut dengan sangat ringkas.
Di dalamnya hanya dikatakan bahwa sebelum Gowa diperintah oleh seorang raja, putri yang disebut ‘tumanurung’, maka negri ini diperintah oleh Batara Guru, Tatali, Saudara dari Batara Guru, Ratu Sapu atau marancai dan Karaeng Katangka. Mengenai adanya beberapa buah negri lazim disebut 9 buah banyaknya yang menjadi inti permulaan terjadinya kerajaan makassar (Gowa-Tallo) adalah: Tombolo, lekiung, Parang-parang, Data’, Agang Je’ne, Bisenegri dan Kalling. Masing-masing negri itu diperintah oleh kepala kaum, atau semacam pimpinan keluarga. Kesembilan pemimpin keluarga itu masih memilih salah seorang diantara mereka sebagai pemimpin atau hakim disebut Pancallaya.
Tidak diketahui juga berapa lama pemerintahan gabungan negeri yang dipimpin oleh pancallaya berlangsung, sehingga datanglah seorang tumanurung, kekuasaan pemerintahan pun diserahkan, maka terjadilah kerajaan Gowa, dengan raja pertamanya seorang putri yan dianggap berasal dari khayangan “Tumanurung”. Kejadian itu menurut perkiraan umum, berlangsung pada permulaan abad ke-14. Berita-berita tentang tumbuhnya kerajaan gowa keluar daerah Sulawesi Selatan, barulah dicatat oleh sejarah pada zaman raja Gowa yang ke IX, yakni permulaan abad ke-16. Pada masa kekuasaan raja Gowa Daeng Matanre Karaeng Manuntungi, Tumapa’ risi kallonna inilah, Makassar memastikan keberadaanya (1510-1546).
Pada zaman kebangkitan kerajaan Makassar (Gowa-Tallo) seluruh nusantara juga berada dalam suasana perubahan, Makassar mengalami zaman peralihan yang amat sangat pesatnya disaat kejayaan kerajaan-kerajaan hindu nusantara mengalami kesuraman dan kebobrokan dari dalam. Rakyat yang lambat laun dan akhirnya kehilangan kepercayaan kepada kesaktian raja-raja hindu nusantara, mencari dan menemukan pegangan batin yang baru, dengan datangnya islam. Bersamaan dengan itu dunia Eropa juga dilanda arus perubahan dan kegelisahan yang akhirnya menemukan jalan baru menuju ke benua timur dan sampai ke nusantara yang nusantara yang sementara dalam keadaan pancaroba, baik keadaan politik ekonominya, maupun sikap hidup dan pertumbuhan kebudayaannya.
Dalam kondisi demikian itulah makassar sebagai ibukota kerajaan yang sedang dalam pertumbuhan itu, muncul dan memastikan keberadaannya dalam mata rantai kehidupan dan pergolakan di nusantara pada masa invasi kolonial. Pada masa itulah terjadi kelamnya sejarah yang tidak dapat dipisahkan dari keadaan umum yang dialami oleh kehidupan bangsa dinusantara ini.

Post a Comment

0 Comments