Penemuan patung arca batu berbentuk manusia bertapa membuat heboh warga Dusun Mampu, Desa Mampu, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Patung yang diduga artefak peninggalan arkeologis dari zaman klasik ini, ditemukan oleh dua bocah bersaudara Safii Alfa Reza (10) dan Safira Ah-Zahra (6).
Penemuan patung ini tidak disengaja ketika kedua bocah tersebut asyik bermain di area perkebunan dan menemukan sebuah gua kecil. Di dalam gua kecil itulah mereka melihat patung tersebut tetimbun tanah. Patung yang terbuat dari batu cadas setinggi sekitar 60 cm itu spontan menggegerkan warga setempat. “Anakku yang temukan itu patung,”kata Hawa Ondeng, ibu kedua bocah. Penemuan tersebut kini telah diamankan oleh aparat setempat.
Temuan artefak ini terbilang penting mengungkap sejarah peradaban di Sulawesi Selatan. Fitur patung yang menampakkan kesan pengaruh hindu pada zaman klasik (Hindu-Budha) akan membuka lembaran sejarah baru di Sulawesi Selatan yang diketahui nyaris tidak tersentuh pengaruh Hindu - Budha.
Kondisi arca batu yang ditemukan masih cukup baik. Fiturnya berbentuk manusia sedang bertapa, dan pada bagian lehernya terdapat relief kalung berupa tasbih yang biasa digunakan oleh pendeta. Bagian bawah patung terdapat relief ular melingkar. Dalam tradisi spiritual Hindu, ular melambangkan tiga proses penciptaan, yaitu penciptaan, kehidupan dan kematian.
Temuan ini sekaligus menjadi petunjuk penting bagi para peneliti Arkeologi dan sejarah untuk mengungkap misteri keberadaan artefak tersebut di wilayah Enrekang. Dari literatur yang ada, penemuan penting artefak zaman klasik yakni Arca Budha di Sampaga yang pernah ditemukan di pesisir pantai wilayah Sulawesi Barat. (Ancha - suherman karim)
Sumber : beritakota.co.id
1 Comments
Hati senang boleh tengok orang hindu lain. Terima kasih.
ReplyDelete