Umpungeng merupakan nama salah satu dusun yang terdapat di Desa Umpungeng, 100 km sebelah utara kota Makassar. Letaknya di kawasan pegunungan Neneconang dan gunung Laposo yang ketinggiannya mencapai 1000-1500 DPL, dalam wilayah pemerintahan Kelurahan Lalabata yang berkedudukan di Salotungo sebuah Dusun di pinggiran Kota Kabupaten Soppeng.
Kawasan desa Umpungeng dikelilingi pegunungan dan tebing tinggi serta ditutupi hutan yang lebat. Berbagai jenis artefak purbakala yang terdapat disekitar desa Umpungeng belum terungkap sepenuhnya. Namun banyak temuan arkeolog yang memastikan bahwa di desa ini sudah terbangun sebuah peradaban menyangkut sejarah peradaban Bugis kuno.
Ditengah kawasan desa Umpungeng yang berbukit, sebuah artefak susunan bebatuan terbentuk melingkar dengan ukuran diameter 20m – 25m yang dinamakan Garugae. Pada bagian tengah Garugae, terdapat lempengan batu yang diyakini warga sebagai pusar bumi (posi lino). Dibagian pinggirnya ada undakan batu yang dipenuhi “relief” kuno, disusun membentuk altar yang menurut sejarah adalah tempat penobatan raja pada masa lampau. Sebuah narasumber menyebutkan bahwa raja-raja di wilayah Soppeng senantiasa harus diketahui pula secara adat oleh pihak Umpungeng.
Garugae juga disebut sebagai tempat pertemuan sakral para raja-raja Bugis dari empat penjuru angin menasbihkan kekerabatan mereka. Posisi Umpungeng memang berada dibagian tengah semua wilayah tanah Bugis, bahkan zona Garugae diyakini sebagai titik pusat Indonesia.
Dilansir di situs wartabugis.com, dasar pemikiran Bupati Soppeng melantik ratusan pejabat daerah di kawasan Umpungeng karena nilai-nilai tradisi dan adat yang masih lestari di kawasan itu, dapat dijadikan motivasi dalam menjalankan tugas bagi pejabat dalam membawa masyarakat Soppeng ke arah yang lebih baik.
“Arung Umpugeng itu konsisten dan komitmen, Umpungeng adalah kampung peradaban kuno bugis dengan status tanah rigella, tanah maradeka, tanah ancajingeng, toddang angin, tanah boccoe, dan Umpungeng yang berasal dari kata Assisumpungeng berarti silaturahmi. Inilah tempat dimana pernah menjadi pusat pertemuan bangsa-bangsa bugis, menggelar upacara-upacara pelantikan,” jelas Bupati Soppeng.
Sejumlah Pejabat yang dilantik adalah 28 pejabat eselon 2 yang merupakan hasil dari seleksi pengisian jabatan eselon 2 yang dilakukan beberapa waktu lalu. Selain itu ada pula 103 pejabat eselon 3, sejumlah badan pengawas RSUD Latemmamala, badan pengawas PDAM, serta badan pengawas Perusda turut dilantik dan diambil sumpahnya.
“Arung Umpugeng itu konsisten dan komitmen, Umpungeng adalah kampung peradaban kuno bugis dengan status tanah rigella, tanah maradeka, tanah ancajingeng, toddang angin, tanah boccoe, dan Umpungeng yang berasal dari kata Assisumpungeng berarti silaturahmi. Inilah tempat dimana pernah menjadi pusat pertemuan bangsa-bangsa bugis, menggelar upacara-upacara pelantikan,” jelas Bupati Soppeng.
Sejumlah Pejabat yang dilantik adalah 28 pejabat eselon 2 yang merupakan hasil dari seleksi pengisian jabatan eselon 2 yang dilakukan beberapa waktu lalu. Selain itu ada pula 103 pejabat eselon 3, sejumlah badan pengawas RSUD Latemmamala, badan pengawas PDAM, serta badan pengawas Perusda turut dilantik dan diambil sumpahnya.
Adanya perhelatan resmi dari pemerintah daerah Soppeng di kawasan desa Umpungeng ini bisa memberi efek yang positif dalam program pemerataan pembangunan daerah. Luas wilayah Umpungeng mencapai 85 km persegi atau sekitar 30,57 % dari total luas wilayah Kabupaten Soppeng. Daerah ini merupakan wilayah paling barat Pemerintahan Kabupaten Soppeng yang berbatasan dengan Barru sebelah barat dan Bone di sebelah Selatan.
Kawasan Umpungeng terdiri dari pegunungan dan perbukitan dengan sarana dan infrastruktur yang belum memadai. Sejumlah aliran sungai menjadi pemisah antar dusun yang menyebabkan beberapa wilayah menjadi terisolir dan hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Jika melihat potensinya, desa Umpungeng adalah kawasan resapan air yang paling utama dan merupakan sumber air bagi wilayah yang ada disekitarnya. Sungai-sungai mengalir dari kawasan Umpungeng dan bermuara ke sungai Langkemme yang selama ini merupakan irigasi paling penting yang melayani kebutuhan pengairan ribuan hektar sawah di sejumlah daerah.
0 Comments