Kopi diyakini merupakan tanaman asli Yaman dan Ethiopia. Kedua negara itu memiliki mitos mereka sendiri tentang penemuan properti dan stimulan kopi. Sebuah kisah di Yaman menceritakan seorang pria bernama Omar yang dibuang dengan pengikutnya di padang gurun dan berhasil bertahan hidup dengan memakan buah dari tanaman yang tidak diketahui.
Penduduk kota terdekat, Mocha, yang mengetahui hal itu pun kagum dengan keajaiban bertahan hidup Omar dan kemudian ikut mencari tanaman ajaib yang mirip buah Berry itu. Penduduknya pun beramai-ramai mencari buahnya yang sudah kering kemudian diangkut ke daerah yang jauh. Sejak itu, orang-orang dikampung Mocha mulai menikmati buah ajaib itu setelah dilarutkan dalam air, dan mereka mulai minum cairan yang tersisa dari saringannya.
Pada tahun 1100 M, pohon-pohon kopi pertama pun mulai dibudidayakan di Yaman. Sebuah kebijakan yang ketat melarang ekspor setiap biji subur dalam upaya untuk mencegah budidaya kopi di tempat lain. Yaman akibatnya menjadi produsen pertama dan eksportir kopi, melalui pelabuhan terkenal dari Mocha di barat daya negara itu. Dari negara ini pula mulai dikenal kopi Arabika. Namun, kejayaan Yaman dan pelabuhan Mocha yang sudah menikmati kopi selama hampir enam abad mulai memudar ketika misionaris Belanda berhasil menyelundupkan tanaman kopi pada tahun 1690 dan membudidayakan secara komersial di koloni mereka, Ceylon dan Jawa. Meskipun biji kopi Yaman masih sangat dihargai, produksi kopi di Yaman sekarang merupakan tidak lebih dari sebagian kecil dari produksi di seluruh dunia kopi.
Kopi mengangkat kontroversi pengaruh Kristen serta tanah Muslim di abad pertengahan. Pada tahun 1511, Khair Beg, Gubernur Mekkah, mencoba untuk melarang kopi karena takut bahwa pengaruhnya akan mendorong oposisi terhadap pemerintahannya. Kopi tiba ke Eropa Barat pada tahun 1600 melalui pedagang Venesia, Paus Clement VIII didesak oleh penasihatnya untuk mempertimbangkan bahwa minuman favorit dari Kekaisaran Ottoman itu merupakan bagian dari ancaman kafir. Namun, Paus memutuskan untuk “membaptis” dan menjadikan kopi sebagai minuman umat Kristen yang bisa diterima semua kalangan.
Pada tahun 1453, minum kopi diperkenalkan ke Konstantinopel (Istanbul modern) oleh Ottoman melalui rumah kopi pertama di dunia bernama Kiva Han, yang dibuka di Konstantinopel pada tahun 1475. Pertumbuhan tradisi minum Kopi sangat penting di zaman Ottoman bahkan bisa menjadi landasan hukum bagi seorang wanita untuk menceraikan suaminya jika ia gagal memberikan dia dengan kuota harian kopinya.
Pada tahun 1645, kopi mulai merambah Eropa. Kedai kopi pertama dibuka di Italia. Pada 1652, kedai kopi pertama dibuka di Inggris sementara kedai kopi pertama di Paris dibuka pada tahun 1672.
Di Amerika, Kapten John Smith diyakini adalah orang yang pertama kali memperkenalkan kopi di Amerika hingga Amerika Utara tahun 1607. Sejak itu, minum kopi menjadi sangat populer di Amerika bahkan sebuah acara Boston Tea Party tahun 1773, tradisi minum kopi dikemas khusus sebagai simbol patriotik orang Amerika. Pada tahun 1727, tanaman kopi mencapai Brasil, dan akhirnya menjadi salah satu produsen kopi terbesar saat ini.
(berbagai sumber)
0 Comments