Suaka Satwa (Sanctuary) Spesies Kupu-kupu Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang berlokasi di Kawasan Wisata Bantimurung, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Sekditjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Herry Subagiadi. Peresmian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Maret 2017.
Peresmian sarana suaka kupu-kupu tersebut menjadi bukti atas komitmen Pemerintah dalam upaya penyelamatan kupu-kupu sebagai spesies bendera (flag species) di kawasan TN Bantimurung Bulusaraung. Disamping sebagai pusat study satwa endemik, Sanctuary Spesies Kupu-kupu juga menjadi alternatif objek daya tarik wisata yang menarik.
Tujuan dibangunnya Sanctuary Spesies Kupu-kupu ini adalah sebagai pusat konservasi kupu-kupu, edukasi, dan ekowisata” ungkap Herry Subagiadi dalam sambutannya.
Sarana suaka Kupu-kupu yang dikelola oleh Balai TN Bantimurung Bulusaraung ini telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Terdapat dome (kubah) kecil ukuran 60 m2 dan dome raksasa seluas 7.000 m2 sebagai sarana utama pengembangbiakan kupu-kupu. Terdapat pula gedung laboratorium untuk aktivitas riset, display room untuk interpretasi serta jalan trail (650 meter), kamar kecil dan gerbang pelayanan sebagai sarana pendukung bagi pengunjung.
Untuk meningkatkan fungsi sanctuary sebagai alternatif objek dan daya tarik wisata, dibangun dua menara di puncak dome raksasa yang dihubungkan dengan jembatan gantung. Jembatan gantung ini kemudian diberi nama Helena Sky Bridge. Nama helena diambil dari nama salah satu diantara 21 spesis kupu-kupu yang dikembangbiakkan di sanctuary ini yaitu Troides helena. Kupu-kupu ini juga termasuk jenis yang dilindungi sesuai PP no. 7 tahun 1999.
Helena Sky Bridge sebagai salah satu bagian dari pengelolaan Sanctuary Spesies Kupu-kupu telah menjadi wahana yang menarik dan menjadi trend baru kunjungan wisatawan ke kawasan TN Bantimurung Bulusaraung. Tak kurang dari 9.352 orang wisatawan (sampai dengan Maret 2017) berkunjung sejak diuji cobakan pada pertengahan Desember 2016 lalu.
Melalui Pengembangan Sanctuary ini, diharapkan dapat mewujudkan tercapainya visi pengelolaan “TN Bantimurung Bulusaraung menjadi destinasi ekowisata karst dunia”.
Source : Balai TN Bantimurung Bulusaraung
Gambar : IGExplorer.net
0 Comments