KALUMPANG : JEJAK PERADABAN AUSTRONESIA TERTUA DI ASIA.

 

Kalumpang merupakan sebuah daerah diwilayah pegunungan Sulawesi Barat. Letaknya sekitar 90 km dari kota Mamuju. Kawasannya dikelilingi pegunungan dan sungai sungai besar. Kalumpang sejak tahun 1930 sudah dikenal dunia internasional dengan penemuan situs-situs jaman prasejarahnya. Berbagai temuan arkeologi di Kalumpang membuktikan bahwa disanalah pintu masuk hunian penutur manusia Austronesia 3.500 tahun sebelum masehi di Sulawesi. Kalumpang sudah terbukti secara ilmiah merupakan jejak peninggalan Austronesia tertua di nusantara dan salah satu peradaban tertua di Asia. 

Pada sebagian besar kawasannya,  terpendam berbagai jenis peninggalan benda purbakala yang hingga kini belum rampung diteliti oleh arkeologi. Selain temuan benda dan situs purba, Kalumpang juga dikenal sebagai wilayah agraris dengan sistem pertanian tertua di dunia. 


Kendati serumpun dengan suku Toraja, mereka dikenal dengan identitas suku bernama To Tanalotong. Sebagian pula menyebutnya To Makki. Identitas kesukuan mereka saat ini tetap masih menunggu hasil kesepakatan dari para pemuka adatnya. 

Kalumpang saat ini mulai menggali identitas budayanya sendiri dan membangun kembali independensi kesukuannya. Eksistensi Kalumpang tentu akan menjadi bagian dari kekayaan budaya etnis di Indonesia. 

Salah satu tradisi Kalumpang yang membuatnya populer adalah tenun ikatnya bernama Sekomandi. Tradisi tenun Kalumpang yang masih lestari hingga saat ini menghasilkan kain berkualitas tinggi dengan berbagai macam motif desain yang sarat filosofi. 

Bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sulsel, saya akhirnya bisa melihat dan menelusuri jejak peradaban Austronesia purba yang luar biasa ini. 

Lihat video lengkap perjalanannya di :

https://youtu.be/SVup35w5O8A

Post a Comment

0 Comments