Ketika diluncurkan secara resmi pertama kali ke laut awal Agustus 2015, perahu Pinisi ini diberi nama Pinisi Pusaka Indonesia yang diorientasikan sebagai simbol budaya pemersatu pemerintah, aparat dan semua elemen masyarakat. Pembuatan Pinisi Pusaka Indonesia diinisiasi oleh Anton Setiadji, yang menjabat Kapolda Sulsel pada masa itu didukung oleh Danlantamal VII dan TNI AD.
Setelah peluncuran perdananya, Pinisi Pusaka indonesia kemudian diboyong ke Bira kabupaten Bulukumba untuk menyempurnakan ornamen dan kelengkapan standarnya. Setahun lebih setelah perampungannya, perahu ini pun kemudian diboyong kembali ke Makassar.
baca: http://www.kabarkami.com/pinisi-pusaka-indonesia-menanti-pinangan-di-bira.html
Pengelolaan perahu Pinisi ini akan dikelola sepenuhnya oleh pemerintah daerah Makassar melalui sebuah lembaga sosial lokal yang juga merupakan salah satu penggagas awal diadakannya perahu ini di Makassar. Setelah melalui pelayaran sepanjang perairan pantai Sulawesi Selatan, Pinisi ini disandarkan di depan anjungan pantai Losari dan dipajang didepan publik untuk dipersiapkan sebagai media pendukung edukasi sosial budaya masyarakat.
Kondisi saat perahu Pinisi dibuat di depan Benteng Rotterdam Makassar, |
Perahu Pinisi yang pernah di buat di perairan pantai Losari depan benteng Rotterdam tahun 2015, kini sudah kembali ke tempat dimana ia dilahirkan. Dari Pinisi Makassar dipersembahkan sebagai Pinisi Pusaka Indonesia, dan ia kembali menjadi Pinisi untuk Makassar, tempat ia terlahir untuk menyatukan esensi budaya, membuka ruang waktu dan menabur pengetahuan akan kebesaran sejarah maritim Bugis Makassar.
0 Comments