Bagi siapa pun yang sadar lingkungan, pasti selama ini meresahkan budaya kantong plastik yang digunakan di toko-toko dan supermarket. Setiap kali seseorang membeli buah-buahan dan sayuran atau membawa pulang barang-barang mereka, maka itu akan dibawa dalam plastik. Sebagian besar ini berakhir ditempat pembuangan sampah atau ditemukan di laut.
Plastik adalah salah satu produk yang paling banyak digunakan di seluruh dunia dan, mungkin, salah satu yang paling merusak lingkungan. Meskipun memiliki berbagai tujuan dan mudah digunakan, dampaknya terhadap lingkungan, kehidupan laut, dan margasatwa sudah menjadi bencana.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap bahwa :
Setiap menit, 1 juta botol plastik terjual di seluruh dunia
Setiap tahun, 8 juta ton sampah plastik dibuang ke lautan
Hampir setengah dari plastik yang kami gunakan hanya sekali pakai atau sekali pakai
500 miliar kantong plastik digunakan oleh dunia setiap tahun
Pada tahun 2018, PBB menerbitkan laporan berjudul Single-use Plastics: A Roadmap for Sustainability . Ini bertujuan untuk menetapkan patokan bagi negara-negara untuk mengambil langkah-langkah melawan masalah global plastik. Sementara banyak negara seperti India, Inggris dan banyak organisasi di seluruh dunia sibuk mengatasi masalah pencemaran plastik ini.
Salah satu yang menginspirasi tersebut adalah Sharon Barak, CEO, dan salah satu pendiri Solutum . Dia adalah seorang ahli kimia di Israel dan menggunakan gelar teknik kimianya untuk membawa perubahan positif di dunia. Tujuan dari perusahaannya adalah untuk mengembangkan bahan baku baru yang inovatif dan dapat terurai secara hayati untuk menggantikan plastik.
Sharon sekarang telah menjalankan misinya untuk menemukan solusi bagi permasalahan global tentang sampah plastik yang meresahkan. Setelah bertahun-tahun meneliti dan mempelajari, dia pun mengembangkan produk alternatif pengganti plastik namun bentuknya menyerupai plastik.
Menurutnya, produk itu bukan plastik tetapi rasa dan bentuknya terlihat sama. Tiruan plastik generasi baru yang diciptakan Sharon dapat terurai secara hayati. Ia bisa larut sepenuhnya saat disimpan dalam air. Setelah larut, airnya masih aman untuk diminum.
Plastik tiruan Sharon yang disebut Solutum tersebut memiliki karakter materi ramah lingkungan yang dapat hancur sendiri. Karakter itu menjadikan Solutum sebagai salah satu penemuan terbesar abad ke-21.
Solutum dapat digunakan untuk kebutuhan apa saja. Mulai dari pengemasan makanan dan minuman hingga semua hal yang menggunakan plastik. Solutum adalah pengganti yang sempurna untuk plastik.
Singkatnya, ini adalah produk yang terlihat seperti plastik, berfungsi seperti plastik, tetapi bukan plastik.
Solutum menekankan bahwa mesin plastik biasa dapat digunakan untuk membuat produk - mengurangi biaya dan memenuhi persyaratan pabrik.
0 Comments