BATAS KISAH KAPAL BESI TUA DAN KETABAHAN ORANG PULAU


Jarak antara Bira di Bulukumba dan Pamatata di Pulau Selayar berkisar 2 jam pelayaran menyeberangi Selat Selayar. Inilah perairan yang menghubungkan Laut Jawa di bagian Selat Makassar dengan Laut Arafura di bagian Teluk Bone. Di sinilah konon perahu Sawerigading, tokoh mitologis Bugis, terhempas dan pecah.

Orang Selayar dibesarkan oleh suara ombak dengan badai angin musim Barat dan musim Timur yang silih berganti menerjang Pulau sepanjang 90 km itu.

Ketika kecil kami diajarkan berenang dengan cara dilempar dari atas perahu yang berlayar di air dengan kedalaman melebihi tinggi badan kami.

Lihatlah ekspresi orang Selayar ketika ferry tua karatan yang mereka tumpangi akan tenggelam. Begitu tenang. Karena mereka siap menghadapi saat ketika badan kapal itu pelan-pelan dipenuhi air laut.

Lihat foto:  https://fotosulawesi.blogspot.com/2018/07/batas-akhir-kapal-besi-tua-dan.html?m=1

Kematian memang tak terelakkan. Dan satu kematian sudah cukup menyesakkan. Ada dukacita yang luas. Mungkin nanti ada yang harus bertanggung jawab, birokrasi buruk yang memberangkatkan kapal yang konon tak layak.

Lalu pada saatnya orang Selayar akan kembali menyeberangi Selat itu. Mereka tak kan gentar karena mereka dibesarkan oleh deru ombak dan badai angin.

(Farid Ma'ruf Ibrahim)

Post a Comment

0 Comments